Karena dalam hal kepemimpinan bukanlah suatu hal yang mudah bagi setiap mahasiswa yang memulai karirnya dalam berorganisasi terutama organisasi kampus. Dalam pembentukan kepemimpinan, setiap insan membutuhkan langkah-langkah pasti untuk mewujudkan mahasiswa yang berkredibilitas tinggi bukan dalam teori saja, melainkan aspek moral, keagamaan, dan kemasyarakatan. Untuk itu, diperlukan wadah dalam bentuk kepelatihan yang sempurna guna meningkatkan kualitas mahasiswa khususnya pengurus UKMF TPJ yang dalam hal ini bertindak sebagai angkatan pertama. “Bersama Dalam Satu Tujuan” merupakan tema yang diangkat dalam kegiatan ini. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah menumbuh dan mengembangkan daya pikir yang kritis, memperkuat hubungan sesama pengurus, membentuk kepribadian generasi muda yang berkarakter, meningkatkan kedesiplinan dan kemandiriaan. Sejumlah 42 orang mengikuti kegiatan ini dengan dipandu Bapak MaturPrasujo (Prodi S2 Geografi), yang bertindak sebagai pemateri utama dalam kegiatan LKMM ini.
Salah satu mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam hal ini adalah, Indah Fultria Santri, ia mengatakan bahwa kegiatan LKMM ini berguna untuk membentuk kader-kader UKMF yang bertanggung jawab dalam hal apapun. “saya berharap dengan telah diadakannya LKMM ini, kami TPJ bisa lebih kompak, lebih memiliki rasa tanggung jawab, dan lebih erat dalam hubungan antar mahasiswa sesama TPJ.”, tutur Indah. “Akan kami adakan juga sebuah musyawarah ataupun sosialisasi di setiap kelas kepada mahasiswa TPJ—selain angota UKMF, untuk menyampaikan apa yang telah kami dapatkan dalam kegiatan ini,” lanjut Indah.
Hamdi Maulana Putra adalah mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengukuran titik hilang di hutan mangrove Bali yang diadakan di Pulau Bali pada 3-8 Juli 2018. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengukur ulang dan melakukan pencarian patok yang hilang. Ia berharap kepada seluruh mahasiswa TPJ agar lebih aktif dan juga mendalami potensi dirinya karena ilmu dalam TPJ ini sendiri sangat dibutuhkan apalagi seperti saat Revolusi Industri 4.0 seperti sekarang ini. Hamdi menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat banyak, seperti bisamengolah data spasial, mengolah data IUT (Ilmu Ukur Tanah), bisa menggunakan alat seperti Geodetik dan Teodolit. Kontribusi-kontribusi yang dapat diberikan untuk TPJ setelah mengikuti kegiatan tersebut adalah mencari titik yang hilang dengan cepat, mencari luasan daerah dengan software-software khusus, seperti ArcGIS ataupun ENVI. “Menurut saya itu pengalaman yang luar biasa karena Alhamdulillah saya terpilih mengikuti kegiatan tersebut. Senang bisa membantu para dosen dan juga menambah wawasan agar bisa lebih baik lagi, karena sekarang masih banyak lowongan untuk pekerjaan khususnya di bidang Penginderaan Jauh, maka dari itu saya harapkan kepada semua teman-teman agar lebih aktif dan menunjukkan diri dalam kegiatan baik di kampus maupun di luar kampus. Sangat banyak hal yang di dapatkan seperti tantangan di lapangan dan kendala yang ada di saat di lapangan.” Tutur Hamdi